Manfaat Memainkan Puzzle Jigsaw – Di negara barat saat ini ada gerakan kembali ke kesederhanaan, di mana mereka tidak melibatkan aplikasi, data internet, atau mode hi tech terbaru. Mereka hanyalah kembali ke permainan yang popular di awal abad dua puluh, yakni bermain puzzle jigsaw. Ya. Mengikuti jejak album rekaman era vinyl, buku mewarnai, kaset tape deck, dan permainan papan tradisional, puzzle jigsaw mulai populer kembali. Ini jelas jadi kesempatan untuk seketika hindari sosial media sejenak, dan berikan jeda pada diri Anda dan keluarga, lari dari segala informasi yang berlebihan yang mendengung dalam jalinan kehidupan kita 24/7 penuh.
Idenya juga biar anak-anak (terutama diri sendiri) menjauh dari layar 4-7 inchi, handset, headset, bahkan juga jauhi televisi, yang boleh jadi ini tugas yang hampir mustahil, tetapi jadi penting untuk kesehatan mental dan bahkan fisik kita. Dahulu puzzle gambar pernah membuat Amerika Serikat memanen “the best generation” yakni generasi pemenang Perang Dunia Pertama dan Kedua, yang membuat Amerika menjadi Negara adidaya, yakni generasi mereka yang lahir di awal abad dua puluh, mengatasi krisis depresi era 1930 lalu membangun industri skala massif, dengan jutaan ton yang tidak bisa diulang lagi hingga saat ini, hingga menerbangkan orang ke bulan.
Generasi ini terlahir kembali karena senang melatih otak mereka dengan permainan puzzle jigsaw. Permain ini memang membutuhkan perhatian penuh pelakunya, dan di situlah letak keajaibannya. Semua orang dari remaja dan remaja hingga dan orang tua menikmati permainan ini hingga tanpa sadar otak mereka dibuat lebih cerdas karenanya. Berikut ini beberapa manfaat Puzzle jigswa dalam melatih sisi kiri dan kanan otak sekaligus
Otak kiri berhitung logis dan bekerja secara linear, sedangkan otak kanan kreatif dan intuitif. Menurut Sanesco Health, pemimpin industri dalam pengujian neurotransmitter ketika seseorang memainkan puzzle, kedua belah otak terlibat,. Mereka jadi tanpa sadar latihan mental yang meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan rentang perhatian. Tidak mengherankan bahwa Bill Gates mengaku sebagai orang yang sangat senang memainkan puzzle.
Puzzle jigsaw meningkatkan memori jangka pendek. Kadang orang tidak ingat apa yang dia makan siang kemarin? Puzzle dapat membantu ingatan itu kembali. Memainkan puzzle memperkuat koneksi antara sel-sel otak, meningkatkan kecepatan mental dan merupakan cara yang sangat efektif untuk meningkatkan memori jangka pendek.
Puzzle jigsaw meningkatkan penalaran visual-spasial. Ketika seseorang ebrmain puzzle, Anda perlu dia melihat potongan-potongan individual dan mencari tahu di mana posisi potongan bisa cocok dengan gambaran besarnya. Jika seseorang memainkan secara teratur, mereka akan meningkatkan penalaran visual-spasial, yang membantu dalam mengendalikan kendaraan mobil, berkemas, menggunakan peta, belajar dan mengikuti gerakan dansa, dan sejumlah hal motorik lainnya.

Puzzle jigsaw adalah alat meditasi yang hebat dan penghilang stres. Saat seseorang fokus pada satu gambar untuk jangka waktu yang lama, tanpa adanya pemikiran yang asing memasuki pikirannya, itu sama saja dengan melakukan adalah meditasi itu sendiri. Dengan memainkna puzzle, siapapun akan mendapatkan manfaat yang sama seperti bermeditasi. Stres yang melanda kehidupan sehari-hari bisa hilang dari kepala, dan digantikan oleh perasaan damai, dan tenang yang menurunkan tekanan darah dan detak jantung Anda. Pada akhirnya ini akan berakibat pada kesehatan tubuh umumnya. Apalagi jika sering memainkan puzzle ini juga bisa menghilangkan kebiasaan bermain poker online di Situs IDN Poker.
Penelitan Kognitif Terhadap Manfaat Puzzle Jigsaw – Berdasarkan studi Fissler dkk, pada Institute of Psychology and Pedagogy, Clinical and Biological Psychology, Ulm University, Jerman, Jigsaw Puzzle ternyata bisa memperkaya pengalaman kognisi, atau Puzzle as Cognitive Enrichment (PACE), hal ini menandai arti penting efek pemecahan teka-teki jigsaw pada kognisi visuospatial global. Apalagi penelitian dilakukan pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas di mana protokol studi untuk uji coba terkontrol secara acak, artinya lagi, penelitian ini tidak mengarahkan sesuatu, melainkan mencari kejelasan dari sesuatu. Hasilnya, Jigsaw Puzzle merupakan alat medis pemerkaya otak, yang bersembunyi sebagai permainan anak-anak.
Gangguan neurokognitif sendiri sudah sejak lama jadi tantangan sosial yang menarik perhatian para praktisi medis. Di mana kebutuhan untuk pencegahan dini semakin dicari. Meta-analisis para ahli sejauh ini menunjukkan efek menguntungkan dari aktivitas kognitif pada kognisi. Namun, ada biaya yang tinggi pada tes semacam ini, ditambah dengan rendahnya motivasi intrinsik tiap orang melatih otaknya, juga tantangan di mana orang zaman sekarang cenderung mengoperasikan perangkat digital, yang berlawanan dengan maksud pelatihan kognitif. Pendeknya, gawai membuat orang semakin pikun.
Solusinya, bagi mereka yang benar-benar niat. Adalah bermain jigsaw walau dengan berat hati dan perasaan terpaksa. Memecahkan teka-teki gambar yang merupakan aktivitas kognitif tanpa karakteristik, atau penilaian judgement seperti dalam media sosial, di mana orang terdorong cepat menyimpulkan dan merasa tahu segala hal. Orang yang memainkan jigsaw puzzle, berangkat dari rasa penasaran dan kekalutan bahwa mereka tidak akan mampu mengatasinya, lalu mereka mencoba perlahan-lahan menyusun dari keping ke keping, sehingga muncul fokus lebih baik. Sementara dengan gawainya, para penyintas sosial media cenderung membully liyan atau entitas diluar dirinya [penanda bahwa dia merasa tahu titik akhir atau final dari sesuatu], menyimpulkan dari sedikit informasi, atau tidak fokus, stress karena tidak mampu menampung sekian banyak informasi.
Dari hasil test Fissler, mencakup 100 orang dewasa yang secara kognitif sehat 50 tahun atau lebih, yang akan secara acak ditugaskan ke kelompok memainkna jigsaw atau lalu memasuki kelompok konseling kesehatan kognitif. Dalam periode intervensi 5 minggu, peserta dalam kelompok jigsaw diminta terlibat selama 30 hari menyelesaikan jigsaw untuk setidaknya 1 jam per hari, lalu menerima konseling kesehatan kognitif. Sementara lelompok kedua, akan menerima intervensi konseling yang sama tetapi tidak diminta memainkan teka-teki jigsaw.
Hasilnya, dari tes kognisi visuospasial global, telah tergambarkan peningkatan rata-rata skor kinerja standar dalam tes persepsi visuospatial, dan secara praksis meningktakan konstruksional, rotasi mental, kecepatan pemrosesan, fleksibilitas, memori kerja, penalaran, dan memori episodik. Sebagai hasil sekunder, mereka meningkatkan kognitif, fungsi sehari-hari objektif dan subyektif visuospatial, kesejahteraan psikologis, efikasi diri secara umum, dan daya kelola stres.

Intinya, memecahkan puzzle jigsaw adalah kegiatan rekreasi kognitif berbiaya rendah, yang secara intrinsik memotivasi, dapat dijalankan sendiri atau bersama orang lain dan tanpa perlu mengoperasikan perangkat digital. Dalam hal hasil yang positif, karakteristik ini memungkinkan implementasi yang mudah untuk memecahkan teka-teki jigsaw dalam praktik klinis sebagai cara untuk meningkatkan fungsi visuospatial. Menghilangkan gangguan kognitif, memunculkan kembali inisiatif dan kemandirian dalam fungsi sehari-hari. Bahkan mencegah depresi secara dini setidaknya depresi dapat ditunda dalam jangka panjang, artinya saat orang merasa kuldesak, dia pertama-tama mudah tenang, sehingga akan mengektrasi solusi, membuat hidupnya selalu sejahtera.
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | |||
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |